Minggu, 17 Agustus 2014

Khalifah Islam Ahmadiyah Mendoakan Korban Konflik Gaza

Hazrat Mirza Masroor Ahmad menyerukan kepada negara-negara Muslim untuk memainkan peran mereka dalam mengakhiri kekerasan dan membangun perdamaian. Yang Mulia Hazrat Mirza Masroor Ahmad, Pemimpin Jamaah Muslim Ahmadiyah Dunia Khalifah Kelima, mengutuk kekerasan yang sedang berlangsung di Gaza dalam Khotbah Jumat terakhir bulan ramadhan. Yang Mulia juga berbicara secara rinci tentang Lailatul Qadr, yang dikenal sebagai ‘Malam Ketetapan’ yang, menurut ajaran Islam, terjadi pada hari-hari terakhir bulan Ramadan.
Yang Mulia menasihati Muslim Ahmadi untuk mencari ketaqwaan dan meningkatkan ibadah terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Dihadapan ribuan pendengar Muslim Ahmadi yang berkumpul di Masjid Baitul Futuh London pada tanggal 25 Juli 2014, Yang Mulia memberikan analisis rinci tentang konflik Israel-Palestina yang sedang berlangsung. Khotbah ini juga disiarkan secara langsung ke seluruh dunia melalui MTA International. Hazrat Mirza Masroor Ahmad bersabda:   

Dengan sangat menyesal harus diakui bahwa hari ini adalah nasib buruk banyak negara Muslim dimana mereka tidak lagi bersatu. rakyat berperang di antara mereka sendiri; rakyat juga melawan pemerintah, sementara pemerintah melakukan kekejaman pada rakyat mereka. Oleh karena itu, tidak hanya persatuan telah hilang, tapi kekejaman dan ketidakadilan yang luar biasa sedang berlangsung. Akibat kurangnya persatuan maka negara-negara non-Muslim sekarang memiliki kepercayaan diri untuk melakukan apapun yang mereka inginkan terhadap Muslim dan ini adalah alasan yang sangat kuat bagi Israel yang melakukan pembunuhan terhadap warga Palestina yang tidak bersalah dengan cara yang paling kejam. Jika kaum muslim bersatu dan mengikuti jalan Allah dan kekuatan kolektif negara-negara Muslim yang begitu besar maka kekejaman ini tidak akan pernah terjadi.
Hazrat Mirza Masroor Ahmad melanjutkan:
Dibandingkan dengan Israel, Palestina tidak memiliki kekuasaan atau kekuatan. Tentu saja semua kekejaman adalah salah dan jika Hamas melakukan tindak kekejaman maka negara-negara Muslim juga harus menghentikan mereka. Namun, jika Anda membandingkan kekuatan dan kekejaman dari kedua belah pihak, seolah-olah satu sisi menggunakan tongkat, sementara sisi lain adalah menggunakan tentara yang lengkap untuk berbuat ketidakadilan tersebut. Baru-baru ini, Muslim Turki mengadakan acara berkabung dan dengan cara ini negara-negara Muslim berpikir bahwa mereka telah memenuhi tanggung jawab mereka. Namun, mereka tidak memenuhi peran yang diperlukan sebagaimana juga dunia Barat tidak memenuhi tanggung jawabnya. Mereka harus secara aktif dan tegas menghentikan kekejaman tersebut. Terlepas dari itu, kita hanya bisa berdoa agar Allah SWT melindungi orang-orang yang teraniaya dan tidak bersalah dari kekejaman ini dan perdamaian dapat terwujud. Selain itu, semoga Allah yang Mahakuasa menganugerahi kepekaan dan kebijaksanaan bagi negara-negara Muslim yang berperang saling berperang dan berbuat kekacauan. Semoga Allah menganugerahi persatuan lahir di antara mereka.
Selama khotbah jum’at yang berlangsung selama satu jam, Yang Mulia juga berbicara dengan sangat rinci tentang Lailatul Qadr, Malam Ketetapan. Dia menjelaskan signifikansi dari istilah ‘Lailatul Qadr’ dan bagaimana orang dapat memperoleh manfaat dari itu. Dia mengatakan bahwa berkat ini berkorelasi dengan persatuan dan kerukunan nasional. Hazrat Mirza Masroor Ahmad Menutup dengan mengatakan:
Hari ini adalah Jumat terakhir Ramadhan tahun ini – namun bukan berarti bahwa berkat-berkat dari bulan ini telah pergi melainkan seharusnya berkatnya turun seumur hidup. Semoga kita dapat selalu memenuhi tujuan Al-Qur’an diturunkan.

About Me


chkme

SEO Reports for surga-mu.blogspot.com

Website Perdamaian

 

Copyright © 2009 by Ajaran Islam