Ia memulai pidatonya
dengan citra negatif saat ini akan wajah Islam. Dia mengatakan bahwa wajah
agama Islam menjadi buruk di seantero dunia akibat tindakan penuh kebencian
dari beberapa orang yang menyebut dirinya Muslim hanya untuk kepentingan
pribadinya. Hazrat Mirza Masroor Ahmad berkata: “Banyak masyarakat dunia saat
ini berpendapat bahwa Islam adalah agama yang ekstrim dan penuh dengan
kekerasan. Pertama-tama, izinkan saya mengatakan bahwa itu sama sekali salah
dan tak sesuai dengan kenyataan. Kenyataannya adalah ada beberapa orang Islam
yang egois yang melakukan kekerasan demi kepentingan pribadi mereka. Demi
ambisi dan hasrat pribadi, mereka menafsirkan ajaran Islam dengan jalan yang
salah, yang menyebabkan tuduhan tak mendasar dan menggeneralisir agama Islam.
Tindakan mereka telah menodai agama Islam meskipun kenyataannya Islam
menyediakan pikiran yang rasional dan logis untuk terbangunnya keadilan.”
Tentang makna perekonomian yang sukses, Ia mengatakan bahwa Islam mempromosikan
keadilan di segala level.
Hazrat Mirza Masroor
Ahmad berkata: “Islam mengajarkan bahwa sumber daya alam diperuntukkan bagi
kesejahteraan seluruh umat manusia.. Kekayaan alam yang Allah berikan amat
melimpah ruah, baik di atas ataupun di bawah lapisan bumi, yang seharusnya
digunakan untuk kemakmuran seluruh umat manusia di muka bumi, bukan hanya bagi
kekayaan segelintir individu.” Berbicara tentang pentingnya pendidikan, Hazrat
Mirza Masroor mengatakan bahwa akses yang merata amatlah diperlukan. “Islam
mengajarkan bahwa setiap anak, tidak peduli apapun latar belakangnya, harus
mendapatkan pendidikan yang layak supaya mereka dapat mengembangkan bakat dan
kemampuan mereka sehingga berguna bagi masyarakat.
Tentang hubungan antar
negara-negara dunia, ia mengatakan bahwa perdamaian antar bangsa hanya dapat
diraih melalui keadilan yang diterapkan di setiap lini kehidupan berbangsa dan
bernegara dan negara maju harus membantu negara berkembang dengan adil, tidak
egois demi kepentingan mereka saja. “Persekutuan dengan negara-negara tertentu
seharusnya tidak berpengaruh pada kebijakan akan membantu atau tidak negara
lain. Favoritisme dalam segala bentuk tidak seharusnya terjadi – tujuan
menolong negara lain seharusnya agar mereka pada akhirnya dapat berdiri di kaki
sendiri. Ketidakadilan tidak boleh terjadi, di mana subuah negara tidak akan
dibantu sebelum ia memenuhi tuntutan tertentu atau menyetujui untuk
mengerluarkan kebijakan hubungan tertentu dengan negara ketiga.
Mengenai ketidaksetaraan
Hazrat Mirza Masroor Ahmad mengatakan bahwa kesenjangan anatara yang miskin
dengan yang kaya akan terus berlanjut: “Amat disayangkan, kita melihat bahwa
lebih dari 60 tahun setelah dibentuknya Perserikatan Bangsa-Bangsa, negara miskin
tertinggal tetap melarat dan kekurangan, sementara negara maju semakin kaya dan
berkuasa. Islam menjelaskan bahwa sebab mendasar dari langgengnya
ketidaksetaraan adalah bahwa orang-orang tak memahami bahwa sumber kekayaan
yang dianugerahkan Tuhan kepada manusia ditujukan bagi kesejahteraan seluruh
umat manusia.” Hazrat Mirza Masroor Ahmad menawarkan sebuah solusi global untuk
meminimalisir ketidaksetaraan"
“Islam mengajarkan kita
tentang hubungan antar negara yang baik, yang terjalin dengan damai dan
harmoni, hanya dapat terwujud oleh kerja bersama untuk tujuan yang lebih baik.
Negara miskin hars memenuhi tanggung jawab mereka sendiri dan bekerja keras
untuk memerdayakan sumber daya yang mereka miliki. Di sisi lain, negara kaya
harus menunjukkan semangat sejati mereka untuk berkorban menolong
saudara-saudara mereka.”
Khalifah menutup
pidatonya dengan kekhawatirannya akan Perang Dunia yang bisa meletus
sewaktu-waktu. Hazrat Mirza Masroor Ahmad berkata: “Jika kita menilik sejarah,
kita sadari bahwa faktor utama yang menyebabkan Perang Dunia pertama dan kedua
adalah situasi ekonomi dan tempat di mana kita tinggal pasti terkena juga
dampaknya. Kenyataannya akan sangat sulit untuk memprediksikan siapa yang akan
aman siapa yang akan dalam bahaya. Kita hanya dapat berdoa dan menunjukkan
usaha dan harapan kita kepada khalayak dalam membangun perdamaian dan
menyelamatkan dunia dari kerusakan dan marabahaya. Ini adalah hal yang esensial
supaya kita tidak dipandang dengan kemarahan dan orang yang bersalah oleh generasi
selanjutnya.”
Lee Koon Choy juga
memberikan pidatonya kepada hadirin bahwa ia telah melihat bagaimana wajah
Islam telah ternodai beberapa dekade ini sehingga ia mengapresiasi usaha Jemaat
Muslim Ahmadiyah dalam menyebarkan cahahya kebenaran dan kedamaian ajaran Islam
ke seluruh dunia. Sebelum acara, Hazrat Mirza Masroor Ahmad menggelar pertemuan
dengan berbagai pejabat yang juga diliput oleh perwakilan media dari Indonesia.
Ia juga menghadiri empat acara amal lokal atas nama Jemaat Muslim Ahmadiyah di
Singapura. Diterjemahkan dari :
http://www.alislam.org/egazette/press-release/head-of-ahmadiyya-muslim-community-delivers-historic-address-in-singapore/