BENARKAH NATAL 25 DESEMBER?
Muhammad Ya’qub Suriadi
Nabi Isa as, atau kalau dalam pemahamaan kaum Kristen lebih sering di sebut Yesus, menurut pemahaman saya, yang saya ketahui dari sumber-sumber sejarah termasuk dari Al-Quran maupun dari Injil yang merupakan bagian dari Alkitab menggambarkan bahwa Beliau merupakan salah satu atau barangkali satu-satunya Nabi yang dalam perjalanan hidupnya banyak menuai kontroversi. Ya,.. khususnya 3 agama besar atau kalau beberapa agamawan menyebutnya agama samawi Ibrahimik yaitu Yahudi, Kristen dan Islam. Perdebatan itu tergambar dari sejak Yesus berada didalam kandungan Siti Maryam (Bunda Maryam), saat kelahiran Yesus, masa kenabian Beliau hingga seputar persoalan kewafatan Beliau. Ketika Yesus memproklamirkan diri menjadi nabi Allah, hampir seluruh kaum Yahudi menolaknya, sehingga mereka mengingkarinya dengan menyatakan bahwa Yesus nabi palsu.
Dalam pemahaman kaum Yahudi yang bersumber dari kitab Perjanjian Lama menyebutkan “Tetapi seorang nabi, yang terlalu berani untuk mengucapkan demi nama-Ku perkataan yang tidak Kuperintahkan untuk dikatakan olehnya, atau yang berkata demi nama allah lain, nabi itu harus mati”(Ulangan 18:20).
Oleh sebab itu tidaklah mengherankan jika kemudian kaum Yahudi dengan berbagai cara berusaha untuk menangkap dan membunuh Yesus, dimana yang salah satu usaha tersebut adalah dengan menyalibkan Yesus. Apalagi ketika kemudian Yesus diyakini wafat oleh kaum Kristen, pada saat Yesus disalib. Maka bertambah yakinlah kaum Yahudi bahwa Yesus benar-benar nabi palsu karena Perjanjian Lama menyebutkan “…sebab seorang yang digantung terkutuk oleh Allah; janganlah engkau menajiskan tanah yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu menjadi milik pusakamu."(Ulangan 21:23). Menghadapi persoalan tersebut umat Kristen malah sebaliknya menyakini bahwa dengan kewafatan Yesus diatas salib membuktikan bahwa pengorbana yang dilakukan Yesus merupakan pengorbana yang suci yang tidak dapat atau sulit dilakukan oleh siapapun. Hal tersebut membuktikan bahwa Yesus benar-benar “anak Allah” dan “allah”. Setidaknya Paulus telah menulis dalam kitab Perjanjian Baru “Kristus telah menebus kita dari kutuk hukum Taurat dengan jalan menjadi kutuk karena kita, sebab ada tertulis: "Terkutuklah orang yang digantung pada kayu salib!(Galatia 3:13).
Mengomentari persoalan tersebut, umat Islam pada umumnya, berasumsi yang berbeda, bahwa Yesus atau Nabi Isa as tidak disalib apalagi sampai wafat pada waktu penyaliban, mereka meyakini nabi Isa as naik kelangit, meskipun pemahaman ini yang menurut saya belum seluruhnya benar. Saya seorang Ahmadi (pengikut Islam Ahmadiyah) memiliki sedikit penafsiran yang berbeda tentang hal tersebut. Dari beberapa sumber pokok agama, saya meyakini kalau nabi Isa as atau Yesus tidak wafat saat penyaliban dan Beliau juga tidak naik keatas langit. yang IsnyaaAllah akan saya sampaikan pada tulisan-tulisan saya berikutnya.
Dan adapun satu renungan yang ingin saya bagikan kepada pembaca pada tulisan saya kali ini adalah seputar masalah BENARKAH YESUS LAHIR PADA TANGGAL 25 DESEMBER? .Pada saat ujung-ujung jari saya menari diatas setiap huruf demi huruf mengikuti irama yang ada dalam alam berpikir saya, saya sadar bahwa pemahaman ini akan sedikit kontradiktif , bertabrakan atau sedikitnya menyinggung pemahaman orang pada umumnya khususnya saudara (i) dari Kristen. Namun saya yakin kok, kalau saudara saudara pembaca semua maklum nuansa diskusi, toh saya juga tidak “ngawur” dalam tulisan ini yang lebih mengedepankan ego pribadi sehingga hasilnya bermuatan subyektif. Ya tentunya saya akan berusaha selalu menampilkan dalil-dalil yang jelas baik dari AlQuran serta AlKitab. (kitab umat Kristen sendiri).Adapun fase masa kelahiran nabi Isa as atau Yesus secara singkat adalah:
I. Nabi Isa as atau Yesus lahir dari seorang dara yang bernama Siti Maryam atau Bunda Maria dari keluarga Imran. Adapun nama Imran merujuk kepada 2 pribadi
a. Amran atau Imran, yang merupakan ayah dari nabi Musa dan Harun leluhur Siti Maryam (Keluaran 6:18-20).atau juga
b. Imran, ayah dari Siti Maryam atau kakek dari Nabi Isa as/Yesus (AlQuran Surah Ali-Imran Ayat 35-37).
II. Siti Maryam atau Bunda Maria merupakan seorang yang sangat shaleha dan yang termasuk orang-orang yang menjaga kesucian. Hal ini didukung dari latar belakang keluarga Beliau yang selalu taat dalam beribadah kepada Allah, bahkan keluarga Siti Maryam termasuk dalam kelompok essenes (salah satu golongan dalam kaum Yahudi yang pengikutnya lebih menyibukan diri dalam beribadah kepada Allah ketimbang kelompok lainnya seperti Farisi dan Saduki yang kerap mencampurkan kepentingan agama dan politik) . Bahkan kesucian Siti Maryam pada saat itu membuat para orang tua mendambakan memiliki putra maupun putri seperti halnya Siti Maryam, termasuk Nabi Zakaria as yang selalu berdoa meskipun usia beliau sudah cukup tua sehingga tidak memungkinkan lagi untuk memiliki keturunan. Yang kemudian doa tersebut terkabul dengan diberikannya nabi Zakaria as seorang putra yang shaleh juga, yaitu nabi Yahya as atau Yohanes Pembabtis.
III. Ketika Siti Maryam dewasa, maka Allah memilih Maryam untuk menjadi ibu dari seorang Nabi yaitu nabi Isa as. Seperti tergambar dari ayat AlQuran (QS Ali Imran:45)
Atau juga diriwayatkan didalam Alkitab “…Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus”(Lukas 1:26-31).
IV. Ketika Siti Maryam Mengandung, masyarakat yang mengetahui hal tersebut banyak yang memandang miring terhadap status kehamilan Siti Maryam. Wajar saja karena Siti Maryam tengah mengandung sedangkan beliau belum memiliki suami. Layaknya penomena masa-masa belakangan ini, berita kehamilan beliau menjadi begitu menggemparkan sehingga melahirkan stigma negatif tentang Beliau. Hal tersebut juga yang melatarbelakangi mengapa kaum Yahudi sulit untuk menerima dan mengakui Nabi Isa as sebagai Nabi.
V. Maka Nabi Zakaria as selaku ketua dari kelompok Imam pada saat itu mencoba memberikan jalan keluar guna meluruskan stigma masyarakat yaitu dengan menikahkan Siti Maryam dengan Yusuf. Peristiwa perkawinan tersebut sebenarnya menggambarkan bahwa Siti Maryam telah mengandung Yesus terlebih dahulu sebelum menikah dengan Yusuf (Matius 1:18), sehingga memunculkan satu pertanyaan lagi bagi saya, dimana dalam Kitab Matius 1:1 yang menyebutkan bahwa Yesus adalah keturunan Daud as. “Inilah silsilah Yesus Kristus, anak Daud, anak Abraham (Matius 1:1)” sedangkan didalam Matius 1:2-16 dijelaskan tentang silsilah anak keturunan Daud yang berujung kepada Yusuf, dan Yusuf kita ketahui menikahi Maryam ketika Maryam telah mengandung. Jelas sekali bahwa Yesus bukan anak Yusuf seperti yang disebutkan Matius 1:1.
VI. Sejarah juga mencatat bahwa ketika Siti Maryam tengah mengandung, Yusuf dan Siti Maryam mengadakan perjalanan jauh dari Nazaret menuju Betlehem dimana pada saat itu kaisar Agustus mengeluarkan perintah agar mengadakan cacah jiwa (sensus)(Lukas 2:1-6). AlQuran mencatat didalam Surah Maryam ayat 22 :
“Maka Maryam mengandungnya lalu ia menyisihkan diri dengan kandunganya itu ketempat yang jauh”
VII. Pada saat di Betlehem, karena begitu banyaknya masyarakat yang hadir mengakibatkan Yusuf dan Siti Maryam tidak mendapatkan tempat untuk bermalam sehingga mereka memilih tempat lain (Lukas 2:6-7). Padahal pada saat itu Siti Maryam memasuki masa bersalin
VIII. Ada beberapa hal penting yang perlu di perhatikan pada masa menjelang kelahiran Nabi Isa as atau Yesus
AlQuran mencatat bahwa menjelang masa bersalin tersebut, dikarenakan letih serta menahan rasa sakit Siti Maryam beristirahat dibawah pohon kurma yang buahnya tengah masak (matang). AlQuran surah Maryam ayat 25 : “Dan goyangkanlah pangkal pohon kurma itu kearahmu, niscaya pohon itu akan menggugurkan buah kurma yang masak kepadamu”
Alkitab juga melukiskan gambaran suasana pada saat Yesus dilahirkan sebagai berikut :
Lukas 2:8 :”Di daerah itu ada gembala-gembala yang tinggal di padang menjaga kawanan ternak mereka pada waktu malam”.
Matius 2:1-2:” Sesudah Yesus dilahirkan di Betlehem di tanah Yudea pada zaman raja Herodes, datanglah orang-orang majus dari Timur ke Yerusalem
2:2 dan bertanya-tanya: "Di manakah Dia, raja orang Yahudi yang baru dilahirkan itu? Kami telah melihat bintang-Nya di Timur dan kami datang untuk menyembah Dia."
IX. Berdasarkan point VIII diatas sedikit memberikan gambaran bagi kita bahwa Yesus tidak terlahir pada saat musim dingin dan juga bukan bulan Desember. Karena :
AlQuran menyebutkan pada saat menjelang kelahiran Yesus, pada saat itu Siti Maryam beritirahat dibawah sebatang pohon kurma yang tengah matang (masak), tentunya kita memahami bahwa sangatlah jarang atau bahkan diluar kebiasaan apa bila kurma-kurma yang ada di pohon telah atau matang di musim dingin. Bagi saya, secara sederhana dengan menimbang dari suasana iklim pada saat itu, tentunya saya akan lebih meyakini kalau “musim” kurma matang (atau kalau di kita sebut saja contohnya musim rambutan) itu lebih pantas atau mudah diterima akal kalau terjadi di musim panas.
Alkitab juga mencatat bahwa pada saat Yesus dilahirkan, suasana disekitarnya digambarkan dengan adanya para penggembala yang menggembalakan ternaknya diluar kandang pada malam hari. Dari cerita yang di lukiskan oleh Alkitab, maka akan terbentuk sebuah gambaran dalam benak kita bahwa pada saat itu pastilah suhu udara sedang hangat atau minimal tidak terlalu dingin atau artinya tidak terjadi pada musim dingin. Karena hanya penggembala-penggembala yang nekat saja yang mau menggembalakan ternaknya pada malam hari di saat musim dingin apalagi bersalju.
Kitab Matius 2:1-2: meriwayatkan bahwa pada saat Yesus lahir orang-orang Majus melihat pertanda yaitu Munculnya bintang Timur. Dari cerita ini juga saya tidak yakin bila Yesus terlahir pada saat musim dingin apalagi saat salju turun karena pada masa-masa tersebut pada malam hari tentunya cuaca sedikit buruk sehingga tidak memungkinkan untuk melihat bintang timur dengan jelas.
X. Lantas kira-kira kapan ya Yesus lahir?Dari fakta sejarah yang bersumber dari uraian AlQuran dan Alkitab, saya lebih cendrung untuk menyebutkan bahwa Yesus lahir pada saat musin panas antara bulan Agustus hingga September, Mengapa?
Kondisi geografis tanah kelahiran Yesus mengalami beberapa musim diantaranya Musim dingin, musim semi, panas dan gugur.
Dengan gambaran sebagai berikut :
Tanggal =Posisis Matahari =Bumi Bagian Utara =Bumi Bagian Selatan
21 Maret =Tegak diatas katulistiwa =Mulai musim semi =Mulai musim gugur
21Mart-21Juni =Bergeser ke Utara =Masa Musim semi =Masa musim gugur
21 Juni =Tegak23 ½opembalikan LU =Mulai musim panas =Mulai musim dingin
21 Juni-23Sept=Bergeser ke tengah =Masa musim Panas =Masa Musim dingin
23 Sept =Tegak diatas katulistiwa =Mulai musim gugur =Mulai musim semi
22 Desember =Tegak23½opembalikan LS =Mulai musim dingin =Mulai Musim panas
22 Des-21Mart =Bergeser ke selatan =Masa Musim dingin =Masa musim panas
Dan tanah kelahiran Yesus dapat digambarkan lebih sederhananya sebagai berikut :
- Musim Dingin terjadi antara bulan : Desember-Januari dan Pebruari
- Musim semi terjadi antara bulan : Maret, April dan Mei
- Musim Panas terjadi antara bulan : Juni, Juli dan Agustus
- Musim Gugur terjadi antara bulan : September, Oktober dan Nopember.
Apabila kita mau menggabungkan antara cerita yang diterangkan didalam AlQuran dengan suasana geografis yang ada di sana tentunya kita akan memperoleh sedikit kepastian kapan ya kira-kira Yesus dilahirkan. AlQuran menggambarkan bahwa pada saat Yesus lahir, pohon-pohon kurma yang ada disana pada saat itu tengah berbuah dan buahnya telah matang (AlQuran surah Maryam ayat 23-25)
Selanjutnya.. dari keadaan geografis disana kita akan dapat memastikan bahwa kalau begitu antara bulan Maret hingga Mei dedaunan yang tadinya gugur mulai bersemi kembali, termasuk pohon kurma.
Kemudian antara bulan Mei hingga Juni bunga-bunga yang akan menjadi buah kurma diperkirakan mulai kuncup dan mekar.
Sehingga antara Agustus atau September buah kurma diperkirakan telah matang.
Pada bulan-bulan tersebutlah Yesus dilahirkan.
XI. Lantas mengapa sih sekarang kok perayaan natal dilaksanakan tanggal 25 Desember? Didalam sejarah yang bersumber dari berbagai literatur memberikan penjelasan bahwa masa sebelum Yesus dilahirkan (SM) masyarakat dunia masih banyak yang belum mengenal tentang Ketauhidan. Paganisme mendominasi dunia, sehingga tidak sedikit yang menganggap bahwa Matahari sebagai tuhan, hal tersebut sangatlah wajar karena secara lahiriah matahari adalah satu-satunya benda yang sangat berpengaruh dalam kehidupan manusia, selain wujudnya yang besar matahari juga dipercaya memberikan ruh kehidupan manusia. Contoh beberapa bangsa yang me-tuhan-kan matahari, Bangsa Persia bertuhankan Mithra (dewa Matahari),Yunani mempertuhankan Helios (dewa matahari), Romawi bertuhan saturalia (dewa Matahari), bangsa Babilonia bertuhan Tamus (dewa Matahari), Mesir bertuhan Osiris (dewa Matahari). Bahkan di kalangan masyarakat Jawa pada masa lampau tidak sedikit juga yang memuja batorosuryo. Singkatnya matahari disebagian besar belahan dunia pada lalu banyak diyakini sebagai wujud penguasa alam raya.
XII. Dalam budaya masyarakat primitif, ada berbagai macam ritual dimana adanya tindakan-tindakan (usaha) manusia dengan mempergunakan kekuatan-kekuatan alam yang didasari atas alam pikiran dengan penuh kepercayaan yang primitif dengan tujuan guna dapat mempengaruhi sehingga alam menerbitkan suasana yang dikehendaki, misalkan dibeberapa tempat di tanah Jawa (Timur dan Tengah). Ketika terjadi gerhana bulan mereka meyakini bahwa bulan tengah dimakan oleh raksasa, sehingga masyarakat yang mempercayai hal tersebut senantiasa memukul apa saja supaya raksasa tersebut melepaskan bulannya.
XIII. Begitu pula disejumlah tempat dibebera belahan dunia yang wilayahnya mengalami 4 musim termasuk musim dingin, ketika cahaya matahari sangat redup. Maka masyarakat menggunakan cahaya-cahaya lampu yang di pasang di berbagai tempat termasuk pepohonan guna memanggil Dewa matahari supaya memancarkan cahayanya kembali. Hal ini juga terjadi dibebrapa tempat yang mengalami musim dingin pada bulan Desember.
XIV. Pada saat penganut dewa Matahari merayakan pesta Sol Invictus (matahari yang tak terkalahkan ). Yang diadakan karena kembali hidupnya dewa matahari. Pada saat Kaisar Aurelionus pada akhir abad ke III mengangkat dewa matahari menjadi dewa istana dan negara gereja mencoba menguasai pesta tersebut dengan menggantikan dengan pesta natal (hari kelahiran Yesus). Hal ini dilakukan sebagai langkah mudah untuk mengajak pengikut-pengikut penyembah matahari kepada ajaran dan doktrin gereja. Pada masa itu juga gereja memproklamirkan pesta sol invictus sebagai hari menyambut kelahiran terang baru atau surya kebenaran seperti yang telah dinubuatkan dalam perjanjian lama kitab Maleakhi 4:2 tentang kedatangan Yesus “Tetapi kamu yang takut akan nama-Ku, bagimu akan terbit surya kebenaran dengan kesembuhan pada sayapnya. Kamu akan keluar dan berjingkrak-jingkrak seperti anak lembu lepas kandang”
XV. Itulah sedikit gambaran tentang natal…. jadi menurut saya natal sejatinya tidak tanggal 25 Desember, tanggal 25 Desember adalah “instrument” pinjaman dari kebudayaan lain.Thanks.ok….